Tim EWS Kemenag Kota Yogyakarta Belajar Petakan Potensi Konflik

 

Yogyakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menggelar Bimtek Penguatan Tim Pencegahan Konflik Sosial Beedimensi Keagamaan, Kamis (8/5/2025). Kegiatan berlangsung di Aula 1 Kemenag Kota Yogyakarta, diikuti para Kepala KUA dan Penyuluh Agama yang merupakan bagian dari tim Early Warning System (EWS).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Seksi Bimas Islam, Saiful Anwar, M.S.I. mengungkapkan kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada Tim EWS agar mampu membaca potensi konflik yang terjadi di wilayah masing-masing. “Kami berharap nantinya tim EWS bisa melakukan pemetaan potensi konflik, mengenali dan sekaligus mengidentifikasi persoalan di masing-masing wilayah,” terang Saeful.

Sementara itu, Kabid Urais Zawa Kanwil Kemenag DIY, Sa’ban Nuroni, M.A. menyebut, potensi konflik keagamaan bisa berasal dari mana saja. Bahkan dari daerah terpencil yang selama ini tidak dikenal. “Dengan adanya media sosial, potensi konflik bisa berasal dari daerah manapun, bahkan di pelosok sekalipun,” terangnya. Ia lantas mencontohkan fenomena adanya sekelompok orang yang merayakan idul fitri beberapa hari dari waktu yang ditetapkan pemerintah dan viral diberitakan media.

Narasumber kedua berasal dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Suryo Aji Nugroho, yang menyampaikan materi pemetaan potensi konflik. Menurutnya, proses pencegahan bisa dilakukan jika data-data yang dimiliki lengkap. “Setiap aktivitas memiliki peluang untuk menjadi konflik, untuk itu perlu langkah antisipatif,” terangnya.

Acara ditutup Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag., M.S.I. Ia menyampaikan pesan dari Menteri Agama, tentang tiga kerukunan yang dahulu dikenal dengan tri kerukunan beragama. Kini penafsiran baru tidak sekadar rukung antar umat beragama tetapi membangun kerukunan manusia dengan tuhan, lingkungan dan alam semesta. [eko]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama