Yogyakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta menggelar Pelatihan Penggunaan Media Penyuluhan berbasis Teknologi Informasi dan Telekomunikasi serta Pembuatan Bahan Penyuluhan Menggunakan Teknologi Artificial Inteligence (AI) angkatan 1. Kegiatan berlangsung di Aula 1, diikuti sekitar 30 penyuluh dari berbagai agama, Senin (5/5/2025).
Acara dibuka Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag., M.S.I. Dalam kesempatan tersebut Nadhif mengungkapkan penyuluh tugas berat dan komprehensif. “Penyuluh memiliki tugas yang berat, karena menjadi ujung tombak dalam pelayanan. Berbagai program yang ada di Kemenag Pusat, tolak ukur keberhasilan dan eksekusi di lapangan bertumpu kepada penyuluh agama,” ungkap Nadhif. Ia menambahkan, penyuluh harus meningkatkan kompetensi selaras dengan semangat perkembangan teknologi, khususnya artificial intelegence (AI). Karena menurutnya AI menjadi kebutuhan semua orang.
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, H. Ahmad Mustafid, S.Ag., M.Hum., dalam laporannya menyebutkan, acara tersebut merupakan kerjasama antara Seksi Bimas Islam dengan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Yogyakarta. “Kalau biasanya acara berlangsung hibrid, maka kegiatan kali ini anggarannya yang hibrid,” terang Mustafid karena merupakan kerjasama Kemenag Kota Yogyakarta dan IPARI.
Hadir sebagai narasumber, Achmad Subkhan, S.H.I., M.S.I. dan Samsul Falak, S.S., M.Pd. widya iswara Balai Diklat Keagamaan Semarang. Menurut rencana akan berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (5-6/5/2025). [eko]