Pertemuan Fapsedu Kemantren Umbulharjo Soroti Tingginya Angka Perceraian

 

Pertemuan Fapsedu Kemantren Umbulharjo Soroti Tingginya Angka Perceraian dan Isu Sosial Lainnya

Yogyakarta, 11 Juni 2025 — Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Hak Anak (Fapsedu) Kemantren Umbulharjo menggelar pertemuan rutin pada Rabu, 11 Juni 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus Fapsedu serta perwakilan tokoh-tokoh agama dari tujuh kelurahan yang berada di wilayah Kemantren Umbulharjo. Dalam sambutannya, Ketua Fapsedu Umbulharjo yang juga merupakan Penyuluh Agama Islam, Saebani, menyoroti meningkatnya angka perceraian di Kota Yogyakarta. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama, tercatat lebih dari 300 perkara perceraian sejak awal tahun 2025 hingga akhir Mei. Fenomena ini menjadi isu utama yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan serius dari berbagai pihak, terutama para tokoh agama sebagai pembimbing moral masyarakat.

Selain isu perceraian, Saebani juga menyampaikan bahwa permasalahan stunting masih menjadi tantangan yang cukup besar di wilayah ini. Oleh karena itu, Fapsedu mendorong kerja sama lintas sektor untuk menyikapi isu-isu sosial yang berdampak pada ketahanan keluarga dan kesejahteraan anak. Materi pembahasan dalam pertemuan ini disampaikan oleh H. Ahmad Mustafid, M.Hum., yang menekankan pentingnya membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis sebagai fondasi utama dalam menciptakan masyarakat yang bahagia lahir dan batin, baik di dunia maupun akhirat. Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, agama, bahasa, dan budaya.

“Keberagaman adalah kekayaan yang harus kita jaga dan rawat bersama. Dengan bergandengan tangan dan saling bekerja sama, kita dapat membangun bangsa ini menjadi lebih kuat dan harmonis,” ujar H. Ahmad Mustafid. Fapsedu berharap melalui kehadiran dan peran aktif para tokoh agama, masyarakat dapat memperoleh bimbingan dan pencerahan mengenai pentingnya nilai-nilai pernikahan dalam membangun keluarga yang kokoh dan sejahtera.(Sa)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama